Just Reza Akbar

Terus Belajar Untuk Berhasil

Jumat, 06 Agustus 2010

Halangan Menjalankan Bisnis

Tantangan Menjalankan Bisnis dan Mengatasinya

Banyak tantangan yang akan muncul saat anda akan memulai bisnis dan masalah akan mengikuti anda saat menjalankan bisnis. Masalah yang harus Anda waspadai adalah pengaruh lingkungan. Berhati-hatilah. Lingkungan bisa berasal dari keluarga, teman, atau masyarakat. Kasus yang terjadi pada rekan saya adalah disebabkan ia berada pada lingkungan yang tidak tepat. Ia tidak pernah mendapat respon positif dari rekan-rekannya sehingga ide-idenya yang menyala-nyala akhirnya padam. Maka, berhatilah-hatilah dengan lingkungan. Bukan berarti kamu harus menjauh dari mereka. Ingat jumlah mereka sangat banyak. Yang perlu kamu lakukan adalah memperkuat mentalmu.
Memang masalah tidak bisa dihindari, hanya saja bisa dikelola sedemikian rupa sehingga masalah yang ada akan menjadi potensi anda untuk berkembang.
Saya akan mencoba memberikan gambaran tantangan bisnis dan cara mengatasinya, khususnya bisnis yang dimulai dari nol.
1. Mental
Mental yang saya maksud adalah kamu mengalami kendala dengan semangat, tidak percaya diri, kadang-kadang merasa ragu dan ditimpa perasaan negatif lainnya. Ingat, tidak percaya diri itu adalah pandangan kamu terhadap diri kamu sendiri. Sebenarnya orang lain tidak memandang kamu seperti yang kamu bayangkan. Memang ada sebagian rekan atau orang terdekat kamu yang memberikan penilaian negatif dan meremehkan apa yang kamu kerjakan. Justru, dengan hadirnya orang-orang seperti mereka lah kamu harus semakin bersemangat. Saya pernah dipandang remeh dan disuruh untuk memilih pekerjaan yang lebih baik dari apa yang saya kerjakan sekarang. Mereka berpendapat bahwa bisnis dari nol zaman sekarang sulit berkembang. Tapi dengan adanya mereka, saya semakin termotivasi dan ingin membuktikan bahwa saya bisa. Saya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa pikiran mereka mungkin benar kecuali untuk saya. Kamulah yang menentukan masa depan kamu sendiri, bukan orang lain! Sekali lagi, berhati-hatilah dengan lingkungan.
2. Modal awal. 
Nah, ini harus kamu miliki. Besarnya tidak sama untuk semua bisnis baru. Sebaiknya kamu membiasakan menabung dari sekarang. Jika keinginan bisnis kamu menggebu-gebu, mulailah sekarang. Kamu bisa meminjam uang kakak, adik, atau orang tua. Jika mereka tidak berkenan, maka saya sarankan kamu jual barang-barang yang kamu miliki misalnya Hand phone, emas, dan lainnya. Untuk Hp ganti dengan harga yang lebih murah karena tidak mungkin zaman sekarang seseorang tidak punya Hp, apalagi kamu adalah seorang pengusaha. Jika kamu tidak mempunyai barang dan uang tunai, maka saya sarankan kamu untuk mencari kerja sambilan terlebih dahulu atau menabung selama beberapa bulan dengan menyisihkan uang jajan kamu. Namun, jika bisnis kamu adalah berkaitan dengan internet, saya rasa kamu tidak perlu modal besar. Asalkan kamu sudah punya rancangan bisnis dan menguasai keterampilan yang dibutuhkan, kamu sudah bisa memulainya sekarang, bahkan detik ini kamu langsung bisa pergi ke warnet atau saat ini kamu sedang on line di rumah atau di mana pun.
3. Ambisius
Biasanya akan muncul keinginan yang sangat kuat dan optmis yang berlebihan untuk membesarkan bisnis sehingga mengeluarkan biaya yang sangat besar. Ini berakibat tidak baik untuk keberlangsungan bisnis. Sebaiknya kontrol ambisi yang berlebihan dengan tetap mengembangkan bisnis dengan cara-cara yang wajar dan kreatif. Perhatikan kemampuan keuangan kamu. Jika memang keperluan tersebut masih belum mendesak, tunda dulu. Berikan kesempatan hati dan fikiran kamu tenggang untuk menimbang-nimbang. Nah, kapan kamu boleh membuat keputusan yang besar? Jawabannya adalah setelah kamu yakin bahwa bisnis ini cocok untuk kamu, kamu mencintainya, dan sudah terlihat perkembangnnya. Sebagai contoh, saya ingin menyewa tempat kursus baru karena rumah kami sudah terlalu sesak menampung siswa. Namun, saya tidak langsung memutuskan untuk pindah dan menyewa tempat. Saya ingin melihat perkembangannya yakni apakah lembaga saya berhasil meningkatkan prestasi siswa. Jika sudah terbukti berhasil, saya yakin akan banyak pelanggan baru yang bergabung. Dengan begitu, saya yakin untuk menyewa tempat kursus baru karena dengan bertambahnya pelanggan berarti omzet meningkat.
4. Semangat Menurun. 
Sekalipun di awal usia bisnis kamu mendapatkan respon yang positif dari para pelanggan, bukan berarti kamu sudah bebas dari masalah. Seperti yang saya katakan, masalah menjadi sahabat sejati seorang pengusaha. Nah, banyak pebisnis pemula tidak sanggup melewati masa-masa krisis. Misalnya ketika terjadi stagnasi (bisnis tidak berkembang). Timbul rasa bosan. Dan akhirnya menimbulkan akibat yaitu
  • Semangat menurun drastis
  • Mengelola bisnis setengah hati
  • Berpandangan bahwa “bisnis ini” tidak menjanjikan
  • Mencari peluang bisnis yang lain
  • Berhenti dari dunia bisnis
Bagaimana jika ini terjadi? Ini sudah terjadi pada saya. Pernah suatu saat saya mengalami “patah semangat”. Saat itu perkembangan bisnis saya sangat lamban. Siswa di Bimbel tidak bertambah justru sebaliknya. Ditambah lagi bisnis TEBUSARI saya sedang krisis karena musim penghujan. Omzet kami anjlok. Bahkan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari tidak mencukupi. Sempat Terlintas di fikiran saya untuk berhenti dari bisnis tersebut. Hanya saja, ada rasa malu dengan saudara dan orang-orang di sekitar. Sudah banyak pengorbanan untuk membangun bisnis ini. Saya berusaha untuk bersabar. Saya berfikir sejenak. Saya mendengarkan CD-CD motivasi, membaca buku-buku dan mengingat kembali visi saya. Semuanya berubah, saya semakin semangat dan berhasil melewati masa krisis. Ingat, bisnis adalah pertarungan mental. Memperoleh ide dan semangat lebih sulit dari pada memperoleh modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar